Klaten – Dalam rangka Masa Taaruf Santri Baru Ibnu Abbas (MASTASIA), dua dosen dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Luky Kurniawan, M.Pd. dan Nur Sholehah Dian Saputri, M.Pd., mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan bullying. Kegiatan ini diadakan di SMP-SMA IT Ibnu Abbas Klaten pada 30 Juli 2024, bertempat di asrama putri dan putra, dan diikuti oleh siswa kelas VII dan X.

Sosialisasi yang berlangsung dari pukul 12.30 hingga 14.00 WIB ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran tentang dampak negatif bullying serta cara-cara mencegah dan menanganinya di lingkungan sekolah. Luky Kurniawan dan Nur Sholehah Dian Saputri, sebagai ahli dalam bidang bimbingan dan konseling, mengungkapkan pentingnya lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi perkembangan siswa.

"Kami berharap melalui sosialisasi ini, siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan nyaman untuk semua. Bullying adalah isu serius yang harus kita tangani bersama," ujar Luky Kurniawan dalam sesi pembukaan.

Materi sosialisasi mencakup definisi bullying, jenis-jenis bullying, dampak psikologis yang ditimbulkan, serta langkah-langkah praktis yang dapat diambil siswa dan sekolah dalam mencegah serta mengatasi bullying. Selain itu siswa juga diajak untuk meningkatkan self esteem agar dapt mengenali bullying serta mencegahnya. Dosen-dosen BK UMBY ini juga mengajak siswa untuk aktif berdialog dan berdiskusi selama sesi, sehingga menciptakan interaksi yang baik dan produktif.

Nur Sholehah Dian Saputri menambahkan, "Kami mengapresiasi antusiasme siswa dalam mengikuti sosialisasi ini. Hal ini menunjukkan kesadaran mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik."

Acara ini berjalan lancar dan mendapat respons positif dari para peserta. Septian Teja sebagai salah satu guru di SMP IT Ibnu Abbas mengucapkan terima kasih kepada tim dari BKUMBY yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan edukasi yang sangat penting ini.

"Kegiatan seperti ini sangat kami butuhkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi isu bullying yang kian marak. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang," tutur Septian Teja.

Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pembentukan karakter siswa yang lebih empatik dan bertanggung jawab, serta memperkuat komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan positif bagi semua.